Friday, December 13, 2013

Sekilas Sejarah Pendidikan di Tiongkok (China)

Published by Unknown on Friday, December 13, 2013  | No comments

        Konsepsi pendidikan di timur dikuasai oleh otoritas individual. Adapun yang dikerjakan oleh otoritas tersebut. Berlainan di antara bangsa-bangsa tersebut:


1. di Tiongkok Otoritas Kuno;
2. di India tradisi Kasta;
3. di Persia tradisi terletak pada militer;

        Pendidikan di timur itu bukan membentuk laki-laki dan wanita yang ideal, tetapi untuk menyesuaikan diri di dalam aturan-aturan dan hal-hal yang menegnai hidup mereka. Jadi ciri-ciri daripada pendidikannya menetapkan adanya dasar-dasar yang telah ada dan mengekalkan cita-cita nasional bukan pertumbuhan individu, jadi memelihara kenyataan sosial yang diperlindungi stabilitas masyarakat. Untuk mengekalkan itu ialah tradisi-tradisi yang telah lampau. Hal ini sangat berlainan dengan Amerika. Amerika melihat masa depan dengan kemajuan, mereka menganggap melihat yang lampau dan stabilitas tidaklah penting, sehingga didapatlah banyak kemajuan. Sebaliknya di Timur berpegang teguh kepada yang lama dan pemerintahan yang stabil. Tetapi seperti yang dimuat dalam Kumalasari (2008 : 26-27) bahwa, Kebudayaan China berkembang sendiri tanpa adanya pengaruh dari kebudayaan luar. Masuknya unsur-unsur kebudayaan asing tidak mengurangi keaslian kebudayaan China. Dengan begitu pendidikan dan pengajarannya mempunyai ciri-ciri yang khas, yang tidak menunjukkan persamaan dengan ciri-ciri pendidikan di negara-negara Timur lainnya. Pendidikan anak-anak merupakan pendidikan pendidikan bagi keluarga dan bagi negara. Tujuan pendidikan dan cita-cita hidup di Cina adalah Lao Tse dan Konfusius. Ciri-ciri pendidikan di Cina masa klasik di antaranya adalah: 

  1. pendidikan tidak dihubungkan dengan agama, tetapi dengan tradisi dan kehidupan praktis. Yang dihormati bukan pandeta tetapi leluhurnya; 
  2. penyelenggara pendidikan adalah negara dan keluarga; 
  3. tujuan pendidikan adalah mendidik kepala-kepala keluarga yang baik, pegawai yang rajin, suami yang setia, anak-anak yang patuh, pegawai-pegawai yang rajin, warga negara yang jujur dan rela berbakti, tentara yang gagah berani. 

Penyelenggaraan pendidikan: 

  1. pendidikan di rumah: diselenggarakan sebelum anak masuk sekolah. Mulai umur enam tahun mereka menerima pelajaran dari guru yang sengaja didatangkan di rumah (biasanya untuk kalangan pegawai tinggi dan bangsawan). Pelajaran yang diberikan: berhitung permulaan dan ilmu hitung; 
  2. pendidikan di sekolah: setelah anak-anak berumur sepuluh tahun mulai dikirim ke sekolah. pelajaran yang diberikan: berhitung, menulis, membaca, musik, dan menari. Yang diutamakan adalah pelajaran menulis; 
  3. pendidikan untuk pegawai: setiap orang mempunyai kemungkinan menduduki jabatan tinggi. Untuk menjadi pegawai harus menempuh ujian dulu. Para pegawai setiap 3 tahun sekali wajib menempuh ujian ulangan, juga untuk kenaikan pangkat ujian ulangan harus ditempuh terlebih dahulu.
Metode Mengajar

        Berjalan dari satu tempat ke tempat lain untuk menyebarkan ajaran dengan belajar dan berfikir seperti yang diajarkan Kung Fu Tze. Kung Fu Tze sangat memerhatikan kapasitas individu. Jadi dia berusaha keras supya muridnya memilikipengetahuan yang tinggi dan luhur. Tidak semua murid dianggap sama kualitasnya.

Organisasi Sekolah

  1. Sekolah Rendah
  2. Sekolah Tingggi

        Mulai bersekolah dari umur tujuh tahun dengan waktu pembelajaran mulai matahari terbit hingga terbenam. Pada tingkat tinggi ada ujian-ujian. Dengan adanya ujian ini swasta menyumbang besar terhadap stabilitas pemerintahan. Pendidikan anak laki-laki lebih diperhatikan ketimbang anak wanita. Anak laki-laki menjalani hidupnya dalam dunia pendidikan :


  1. Umur 10 tahun, harus belajar sungguh-sungguh tentang membaca, menulis, berhitung dan harus taat pada gurunya.
  2. Umur 13 tahun, mulai belajar musik nyanyian dan tarian.
  3. Umur 15 tahun, belajar memanah.
  4. Umur 20 tahun, menerima tanda berupa “tutup kepala” sebagai tanda sudah menjadi orang dewasa.
  5. Umur 30 tahun, kawin dan berumah  tangga.
  6. Umur 40 tahun, diperkenankan menempati jabatan tingkat II.
  7. Umur 50 tahun, diperkenankan menempati jabatan tingkat I.
  8. Umur 60 tahun, semua jabatan harus dilepaskan.


________________________________________________________________
PUSTAKA


Suparman, T. Dan Leo Agung S. 2012. Sejarah Pendidikan. Ombak. Yogyakarta.

Kumalasari, Dyah. 2008. 'Diktat Pengantar Sejarah Pendidikan 1'. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dyah%20Kumalasari,%20SS.,M.Pd./DIKTAT%20sej.pend%20I.pdf

Illustration image by Google Image

Filed in :
About the Author

Write admin description here..

0 comments:

    If you would like to receive our RSS updates via email, simply enter your email address below click subscribe.

Blogger template. Proudly Powered by Blogger.
back to top