Programmer adalah orang yang bekerja membuat atau merancang
sebuah system untuk membantu memudahkan pekerjaan manusia yang
menggunakan media Komputer. Pemrogram adalah profesi yang menulis
program menggunakan bahasa pemrograman seperti Perl, C++, Python, VB,
Visual_Basic_.NET, PHP, dan lain-lain.
Ilmu tentang pemrograman ini gampang-gampang susah. Gampang
ketika dijelaskan cara bikin program oleh sang dosen. “OO…. ternyata
cuman gitu aja to…” Tetapi kalau ada tugas bikin program dari suatu
studi kasus tertentu, banyak yang mengeluh, “wah kok sulit ya…” trus
ujung-ujungnya copas script miliknya teman. Memang modal dasar
pemrograman hanyalah penguasaan pada logika dan algoritma. Pelajaran
logika, telah kita terima di pelajaran matematika SMU. Saya yakin para
programmer pemula pasti sudah menguasai hal ini, yang terpenting adalah
algoritma.
Perlu menjadi catatan di sini adalah, algoritma bukanlah teori
maupun rumus yang perlu dihapalkan. Untuk belajar algoritma, perlu
banyak waktu dan latihan. Tips untuk belajar algoritma hanyalah dengan
memperbanyak latihan bagaimana mencari langkah-langkah solusi secara
logis. Kalau perlu buat masalah sendiri dan cari langkah solusinya.
Selain itu jangan hanya puas dengan mengerjakan tugas dari dosen. Karena
tugas dari dosen itu scope nya kecil. Masih banyak hal lain di luar
tugas dosen yang perlu dieksplorasi.
Terkadang, programmer pemula kesulitan dalam mengekspresikan
algoritma yang ada di benaknya ke dalam bentuk algoritma pemrograman.
Misalnya “Pak… saya sebenarnya tahu cara mencari nilai n faktorial,
tapi kok rasanya sulit mengekspresikan ke dalam algoritma
pemrogramannya?”. Hal ini juga perlu banyak latihan dan juga dengan
melihat banyak contoh-contoh algoritma yang ada. Pelajari bagaimana
teknik pengekspresian algoritma.
Terkadang, untuk menentukan algoritma penyelesaian suatu kasus
itu muncul karena insting sang programmer. Nah… insting ini muncul kalo
penguasaan atau jam terbang sang programmer sudah banyak. Setelah konsep
algoritma ini dikuasai, silakan Anda memilih salah satu jenis bahasa
pemrograman yang disukai. Pada prinsipnya, jika konsep algoritma sudah
dipegang, mau pindah ke bahasa pemrograman apapun bisa, karena bila
sudah masuk ke bahasa pemrograman, fokusnya ke penguasaan sintaks atau
aturan penulisan perintah. Nah.. sintaks ini bisa dihapalkan.
Saran Rosihanari sebagai
salah satu penggiat pemrograman komputer, “sebaiknya kita menguasai
lebih dari satu bahasa pemrograman. Mengapa demikian? karena lapangan
kerja tidak hanya membutuhkan satu jenis bahasa pemrograman saja.
Misalnya perusahaan X butuh programmer Java, sedangkan perusahaan Y
butuh programmer C++ dsb. Semakin banyak bahasa pemrograman yang kita
kuasai, maka semakin baik dan bisa lebih berpotensi bagi karir kita. Ok
mudah-mudahan berguna bagi Anda para new comer di bidang programmer.
Satu lagi saran saya… “JANGAN MUDAH MENYERAH”.
Namun menurut http://ribhararn.us , Berikut ini adalah faktor mengapa dia tidak betah menjadi pekerja programmer:
Jarang punya waktu untuk orang terdekat
Minimnya waktu untuk orang-orang terdekat atau keluarga jika
sudah menikah, menjadi faktor utama mengapa bekerja menjadi programmer
bukanlah pilihan yang bagus. Disaat yang lain bisa liburan, bersantai
dengan teman-teman, berpesta, makan-makan, programmer duduk didepan
komputer demi mendapatkan uang.
Gaji minim
Orang yang baru masuk kebidang programmer awalnya enjoy,
layaknya seperti bermain game, memecahkan masalah dan membuat sebuah
alur dan dibayar, tetapi itu tidak bertahan lama. Satu sampai tiga tahun
berselang keadaan pasti akan berubah, mereka akan depresi dan semakin
stres, terutama masalah keuangan, sehingga mereka mencari pekerjaan
tambahan lewat situs freelance atau relasi offline.
Client atau Bos tidak mau tahu
Menjadi seorang bos adalah menjadi seorang pemimpin, seorang
pemimpin yang muncul dari akar akan lebih mengerti apa yang dirasakan
anak buahnya. Jika bos tidak mau tahu apa yang menjadi kendala seorang
programmer, bisa ditebak bahwa bos kita adalah orang yang berangkat
tidak dari nol, dia tidak pernah belajar secara detail atau tidak pernah
menjadi programmer, dia tidak berangkat dari bidang programming /
bidang kreatif. Dia hanyalah businessman yang mengejar keuntungan.
Dibandingkan dengan berdagang atau profesi lainnya menjadi
pekerja programmer sangat menjengkelkan, programmer dituntut untuk
bekerja keras, belajar keras, otak tidak pernah berhenti untuk
memikirkan pekerjaan atau programming, tetapi kebutuhan hidup semakin
mahal. Ketidak seimbangan antara pendapatan dan pengeluaran dirasakan
hampir semua pekerja programmer (terutama di indonesia).
Mempelajari dan memecahkan hal-hal baru seputar programming setiap hari
Menuntut ilmu sangatlah penting saat kita usia 6-17 tahun.
Tetapi bagi programmer (sejati), menuntut ilmu dan mengerjakan PR adalah
makanan sehari-hari, mereka dituntut untuk mempelajari hal-hal baru,
jika tidak, karir mereka sebagai taruhan. Menjadi programmer yang
pendiam adalah baik, tetapi apa yang dihasilkan selama mereka hidup?
mereka tidak lebih dari sekedar budak kantoran, tidak mempunyai karya
dan tidak punya dedikasi terhadap dunianya. Untuk itulah programmer
dituntut mempelajari hal-hal baru dan menciptakan inovasi baru.
Sekali lagi menjadi pekerja pendiam memang baik untuk
programmer pemula tetapi menjadi programmer dewasa, apalagi usia sudah
25 keatas itu akan membunuh pundi-pundi kita, seperti point kedua
diatas. Belajar hal-hal baru untuk berinovasi dan berkarya sungguh
kebanggaan, tetapi jika kebanggaan itu hanya untuk pekerjaan dikantor,
saat kita meninggal dunia, kita tidak punya apa yang dibanggakan.
Client adalah aset bagi bos, jika klien marah bos akan marah
dan apa yang terjadi? kambing hitam dari semua persoalan pasti ada di
programmer. “Mengapa pekerjaan lama?” , “Mengapa ini tidak bisa?”,
“Mengapa ini error?”, “Mengapa ini blablabla”. Programmer dituntut
menjadi problem solver, padahal banyak sekali faktor kesalahan, seperti
hosting, internet koneksi, domain, atau script yang tidak support di
hosting, dst..
Dunia programmer adalah dunia yang terlalu sempit untuk
dinikmati, kecuali jika itu hobi kita. Hobi menjadi programmer adalah
impian semua orang, tetapi menjadi pekerja adalah mimpi buruk semua
orang.
Kesimpulannya diserahkan kepada para pembaca.
________________________________________________________________
PUSTAKA
http://computer-muter.blogspot.com/2012/11/programmer-dan-kode-etiknya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemrogram
http://rosihanari.net/
http://ribhararn.us/pracutian/label/programmer-adalah-mimpi-buruk
Image by Google Image
Saturday, December 14, 2013
Tips Jadi Programmer
Published by Unknown on Saturday, December 14, 2013 | No comments
Filed in : Programming
About the Author
Write admin description here..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
If you would like to receive our RSS updates via email, simply enter your email address below click subscribe.
Labels
Alam
Arsitektur
Astronomi
Bahasa
Bahasa Indonesia
Biologi
Blogging
Fisika
Geografi
Hardware
Hewan
Hiburan
Historiografi
Ilmu Pendidikan
Islam
Kabar Unik
Keilmiahan
Kimia
Komputer Jaringan
Manusia
Matematika
Multimedia
Musik
Penjualan
PPKn
Programming
Riset
Sains
Seni dan Fashion
Software
Teknologi Informasi
Tumbuhan
Visit Indonesia
Contact Us
Powered by Blogger.
Blog Archive
-
▼
2013
(
11
)
-
▼
December
(
11
)
- Dasar-Dasar Perintah HTML
- Sekilas Sejarah Pendidikan Bangsa Persia
- Fenomena Bayi Batu (Litopedion)
- Etika Menjadi Blogger
- Top 100 peringkat Universitas di Indonesia versi 4...
- Sekilas Sejarah Pendidikan di India
- Tips Jadi Programmer
- Daftar Isi Dalam Penulisan Skripsi
- Pembelajaran Jarak Jauh Menurut Para Ahli
- Sekilas Pendidikan Bangsa Yahudi
- Sekilas Sejarah Pendidikan di Tiongkok (China)
-
▼
December
(
11
)
Ads 468x60px
Social Icons
Followers
Featured Posts
Blogger template. Proudly Powered by Blogger.
0 comments: