Saturday, December 14, 2013

Tips Jadi Programmer

Published by Unknown on Saturday, December 14, 2013  | No comments

          Programmer adalah orang yang bekerja membuat atau merancang sebuah system untuk membantu memudahkan pekerjaan manusia yang menggunakan media Komputer. Pemrogram  adalah profesi yang menulis program menggunakan bahasa pemrograman seperti Perl, C++, Python, VB, Visual_Basic_.NET, PHP, dan lain-lain.
          Ilmu tentang pemrograman ini gampang-gampang susah. Gampang ketika dijelaskan cara bikin program oleh sang dosen. “OO…. ternyata cuman gitu aja to…” Tetapi kalau ada tugas bikin program dari suatu studi kasus tertentu, banyak yang mengeluh, “wah kok sulit ya…” trus ujung-ujungnya copas script miliknya teman. Memang modal dasar pemrograman hanyalah penguasaan pada logika dan algoritma. Pelajaran logika, telah kita terima di pelajaran matematika SMU. Saya yakin para programmer pemula pasti sudah menguasai hal ini, yang terpenting adalah algoritma.
          Perlu menjadi catatan di sini adalah, algoritma bukanlah teori  maupun rumus yang perlu dihapalkan. Untuk belajar algoritma, perlu banyak waktu dan latihan. Tips untuk belajar algoritma hanyalah dengan memperbanyak latihan bagaimana mencari langkah-langkah solusi secara logis. Kalau perlu buat masalah sendiri dan cari langkah solusinya. Selain itu jangan hanya puas dengan mengerjakan tugas dari dosen. Karena tugas dari dosen itu scope nya kecil. Masih banyak hal lain di luar tugas dosen yang perlu dieksplorasi.
          Terkadang, programmer pemula kesulitan dalam mengekspresikan algoritma yang ada di benaknya ke dalam bentuk algoritma pemrograman. Misalnya “Pak… saya sebenarnya tahu cara mencari nilai n faktorial, tapi kok rasanya sulit mengekspresikan ke dalam algoritma pemrogramannya?”. Hal ini juga perlu banyak latihan dan juga dengan melihat banyak contoh-contoh algoritma yang ada. Pelajari bagaimana teknik pengekspresian algoritma.
          Terkadang, untuk menentukan algoritma penyelesaian suatu kasus itu muncul karena insting sang programmer. Nah… insting ini muncul kalo penguasaan atau jam terbang sang programmer sudah banyak. Setelah konsep algoritma ini dikuasai, silakan Anda memilih salah satu jenis bahasa pemrograman yang disukai. Pada prinsipnya, jika konsep algoritma sudah dipegang, mau pindah ke bahasa pemrograman apapun bisa, karena bila sudah masuk ke bahasa pemrograman, fokusnya ke penguasaan sintaks atau aturan penulisan perintah. Nah.. sintaks ini bisa dihapalkan.
          Saran Rosihanari sebagai salah satu penggiat pemrograman komputer, “sebaiknya kita menguasai lebih dari satu bahasa pemrograman. Mengapa demikian? karena lapangan kerja tidak hanya membutuhkan satu jenis bahasa pemrograman saja. Misalnya perusahaan X butuh programmer Java, sedangkan perusahaan Y butuh programmer C++ dsb. Semakin banyak bahasa pemrograman yang kita kuasai, maka semakin baik dan bisa lebih berpotensi bagi karir kita. Ok mudah-mudahan berguna bagi Anda para new comer di bidang programmer. Satu lagi saran saya… “JANGAN MUDAH MENYERAH”.
          Namun menurut http://ribhararn.us , Berikut ini adalah faktor mengapa dia tidak betah menjadi pekerja programmer:
Jarang punya waktu untuk orang terdekat
          Minimnya waktu untuk orang-orang terdekat atau keluarga jika sudah menikah, menjadi faktor utama mengapa bekerja menjadi programmer bukanlah pilihan yang bagus. Disaat yang lain bisa liburan, bersantai dengan teman-teman, berpesta, makan-makan, programmer duduk didepan komputer demi mendapatkan uang.
Gaji minim
          Orang yang baru masuk kebidang programmer awalnya enjoy, layaknya seperti bermain game, memecahkan masalah dan membuat sebuah alur dan dibayar, tetapi itu tidak bertahan lama. Satu sampai tiga tahun berselang keadaan pasti akan berubah, mereka akan depresi dan semakin stres, terutama masalah keuangan, sehingga mereka mencari pekerjaan tambahan lewat situs freelance atau relasi offline.
Client atau Bos tidak mau tahu
          Menjadi seorang bos adalah menjadi seorang pemimpin, seorang pemimpin yang muncul dari akar akan lebih mengerti apa yang dirasakan anak buahnya. Jika bos tidak mau tahu apa yang menjadi kendala seorang programmer, bisa ditebak bahwa bos kita adalah orang yang berangkat tidak dari nol, dia tidak pernah belajar secara detail atau tidak pernah menjadi programmer, dia tidak berangkat dari bidang programming / bidang kreatif. Dia hanyalah businessman yang mengejar keuntungan.
          Dibandingkan dengan berdagang atau profesi lainnya menjadi pekerja programmer sangat menjengkelkan, programmer dituntut untuk bekerja keras, belajar keras, otak tidak pernah berhenti untuk memikirkan pekerjaan atau programming, tetapi kebutuhan hidup semakin mahal. Ketidak seimbangan antara pendapatan dan pengeluaran dirasakan hampir semua pekerja programmer (terutama di indonesia).
Mempelajari dan memecahkan hal-hal baru seputar programming setiap hari
          Menuntut ilmu sangatlah penting saat kita usia 6-17 tahun. Tetapi bagi programmer (sejati), menuntut ilmu dan mengerjakan PR adalah makanan sehari-hari, mereka dituntut untuk mempelajari hal-hal baru, jika tidak, karir mereka sebagai taruhan. Menjadi programmer yang pendiam adalah baik, tetapi apa yang dihasilkan selama mereka hidup? mereka tidak lebih dari sekedar budak kantoran, tidak mempunyai karya dan tidak punya dedikasi terhadap dunianya. Untuk itulah programmer dituntut mempelajari hal-hal baru dan menciptakan inovasi baru.
          Sekali lagi menjadi pekerja pendiam memang baik untuk programmer pemula tetapi menjadi programmer dewasa, apalagi usia sudah 25 keatas itu akan membunuh pundi-pundi kita, seperti point kedua diatas. Belajar hal-hal baru untuk berinovasi dan berkarya sungguh kebanggaan, tetapi jika kebanggaan itu hanya untuk pekerjaan dikantor, saat kita meninggal dunia, kita tidak punya apa yang dibanggakan.
          Client adalah aset bagi bos, jika klien marah bos akan marah dan apa yang terjadi? kambing hitam dari semua persoalan pasti ada di programmer. “Mengapa pekerjaan lama?” , “Mengapa ini tidak bisa?”, “Mengapa ini error?”, “Mengapa ini blablabla”. Programmer dituntut menjadi problem solver, padahal banyak sekali faktor kesalahan, seperti hosting, internet koneksi, domain, atau script yang tidak support di hosting, dst..
          Dunia programmer adalah dunia yang terlalu sempit untuk dinikmati, kecuali jika itu hobi kita. Hobi menjadi programmer adalah impian semua orang, tetapi menjadi pekerja adalah mimpi buruk semua orang.

           Kesimpulannya diserahkan kepada para pembaca.


________________________________________________________________
PUSTAKA


http://computer-muter.blogspot.com/2012/11/programmer-dan-kode-etiknya.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemrogram
http://rosihanari.net/
http://ribhararn.us/pracutian/label/programmer-adalah-mimpi-buruk
Image by Google Image

Filed in :
About the Author

Write admin description here..

0 comments:

    If you would like to receive our RSS updates via email, simply enter your email address below click subscribe.

    Popular Posts

Blogger template. Proudly Powered by Blogger.
back to top