Habbatussauda dalam bahasa arab, (nama spesies: Nigella sativa Linn.) atau juga biasa disebut Jintan hitam merupakan rempah-rempah yang dapat digunakan sebagai tanaman obat . Rempah ini berbentuk butiran biji berwarna hitam yang telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu dan digunakan secara luas serta populer pada masyarakat India, Pakistan, dan Timur Tengah untuk mengobati berbagai macam penyakit. Jenis tanaman ini telah disebut-sebut sebagai tanaman obat dalam perkembangan awal agama Islam.
Keterangan Tentang Jintan Hitam di dalam Agama Islam dan Kristen
Dalam agama islam dikisahkan Abu Hurairah pernah mendengar Rasulullah Muhammad SAW bersabda: "Pada Habbatussauda ada obat bagi segala jenis penyakit kecuali Al-Sam, yaitu maut" . Hadits ini diriwayatkan oleh Bukhari (10:118-119);Muslim(7:25);Ibnu Majah (2:342);Tirmidzi (2:3 pada edisi BulaQ) ; dan Ahmad (2:241) meneruskan riwayat Sufyan bin 'Uyainah dari Al-Zuhri dan Abu Salamah. Dalam kepercayaan agama Kristen disebutkan dalam Alkitab terbitan Easton's, di dalam Perjanjian Lama pada Kitab Yesaya (28:25,27, NKJV), disebut kata 'ketsah' yang maksudnya adalah black cummin (nama Inggris untuk Habbatussauda) dan dalam terjemahan New World Translation of the Holy Scriptures terbitan Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania, tertulis black cumin, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai jintan hitam.
Sejarah penggunaan Jintan Hitam
Habbatussauda banyak dikenal dengan berbagai nama, diantaranya black seed, black caraway, black seed, natura seed, jintan hitam, black cumin, nigella sativa, kaluduru, dan lainnya. Digunakan sebagai herbal pengobatan sejak 2000-3000 tahun sebelum Masehi dan tercatat dalam banyak literatur kuno mengenai penggunaannya oleh ahli pengobatan terdahulu seperti Ibnu Sina (980 - 1037 M), dan Al-Biruni (973-1048 M), Al-Antiki, Ibnu Qayyim dan Al-Baghdadi. Ibnu Sina adalah peneliti jenius dari Timur Tengah di bidang pengobatan yang namanya tercatat di semua buku sejarah pengobatan timur maupun barat, hidup antara 980 - 1037 M, telah meneliti berbagai manfaat Habbatussauda untuk kesehatan dan pengobatan. Ahli pengobatan Yunani kuno, bernama Dioscoredes, pada abad pertama Masehi juga telah mencatat manfaat habbatussauda untuk mengobati sakit kepala dan saluran pernafasan.
Manfaat Jintan Hitam
Memperkuat sistem kekebalan tubuh dari serangan Virus, Kuman dan Bakteri
Dalam Hasil Penelitian Dr. Ahmad Al Qadhy, 1986 dan laporan penelitian lainnya seperti tertera dalam Jurnal Farmasi Pakistan, 1992
Mempertahankan tubuh dari serangan kanker dan HIV
Dalam Hasil penelitian Prof. G Reitmuller, Direktur Institut Immonologi dari Universitas Munich dan laporan terpisah dari penelitian tim Dr. Basil Ali, Universitas King Faisal, Arab Saudi, serta laporan penelitian Immono Biology Laboratory, California, AS. Laporan lain menyebutkan bahwa Jintan Hitam dapat menghentikan pertumbuhan sel tumor.
Meningkatkan fungsi otak
Dengan kandungan asam linoleat (Omega 6) dan asam linolenat (Omega 3), Habbatussauda merupakan nutrisi bagi sel otak yang berguna untuk meningkatkan daya ingat, kecerdasan, dan relativitas sel otak agar tidak cepat pikun. Habbatussauda juga memperbaiki mikro (peredaran darah) ke otak dan sangat cocok diberikan pada anak usia pertumbuhan dan lansia.
Menyembuhkan berbagai jenis penyakit pernafasan
Menyembuhkan penyakit asma bronchial, bronchitis, gampang lelah, batuk kronis dan penyakit pernafasan lainnya
Mengatasi gangguan tidur dan stress
Unsur Sapion terdapat pada Habbaussauda mempunyai fungsi seperti kortikosteroid yang dapat memengaruhi karbohidrat, protein dan lemak serta memengaruhi fungsi jantung, ginjal, otot tubuh, dan syaraf. Sapion berfungsi untuk mempertahankan diri dari perubahan lingkungan, gangguan tidur, menghilangkan stress, dan melancarkan air susu ibu (penelitian Potchestroom, 1989)
Sebagai Anti Histamin & Anti Alergi
Berdasarkan penelitian Nirmal Chakravaty MD 1993, dan penelitian lain oleh Dr. Med. Peter Schleincher, ahli immonologi dari Universitas Munich.
Khasiat lainnya :
Meningkatkan bioaktivitas hormon. Salah satu kandungan jintan hitam adalah sterol yang berperan aktif pada sintesis dan bioaktivitas hormon.
Menetralkan racun dalam tubuh. Penyakit seperti diare, pusing, gangguan pernafasan dan daya konsentrasi menurun bisa disembuhkan jintan hitam yang mengandung saponin sang penetral dan pembersih racun dalam tubuh.
Memperbaiki saluran pencernaan, Jintan hitam yang mengandung minyak atsiri dan volatil bermanfaat memperbaiki pencernaan. Secara tradisional sebagai obat diare.
8. Melancarkan air susu ibu. Kombinasi asam lemak tidak jenuh dan struktur hormonal jintan hitam dapat melancarkan air susu ibu. Penelitian mengenai ini dipublikasikan dalam literatur penelitian di Universitas Potchestroom di 1989.
Tambahan nutrisi pada ibu hamil dan balita pada masa pertumbuhan ada pada jintan hitam. Kandungan omega 3, 6, 9-nya merupakan nutrisi perkembangan jaringan otak balita dan janin.
Jintan hitam kaya nutrisi dan sangat ideal untuk lansia terutama menjaga daya tahan tubuh dan revitalitas otak agar tidak cepat pikun. Maklum jintan hitam mengandung 15 macam asam amino termasuk 9 asam amino essensial. Asam amio essensial tidak dapat diproduksi tubuh dalam jumlah yang cukup. Itu hanya ada di jintan hitam.
Saking mujarabnya jintan hitam ini untuk mengobati beragam penyakit sampai muncul ungkapan, semua bisa diobati kecuali kematian.
sumber:inilah.com
Anatomi biji jintan secara umum (seperti biji-biji lainnya):
- Biji-biji ini merupakan perombakan dan propagasi unit dari Spermatophyta (tanaman berbiji), Gymnosperma (conifer / jarum dan kultivarnya) dan Angiosperma (tanaman berbunga).
- Biji-biji dewasa / matang, ovulenya subur. Ovule adalah struktur dari tanaman berbiji yang berisi gametophyte betina dengan sel telur, dikelilingi oleh nucellus dan 1-2 integumen. Dalam angiospermae penyuburan / pembuahan ganda menghasilkan bentuk embrio diploid dan endosperma triploid.
- Embrio: sporophyta muda, diploid (2n), dihasilkan dalam pembuahan. Embrio dewasa berisi kotiledon (daun biji), hypocotil (batang seperti sumbu embrio, di bawah cotyledon), radicel (akar embrio).
- Endosperma: jaringan penyimpan makanan, triploid (3n), dihasilkan dalam pembuahan ganda, 2/3 genom langsung dari induk.
- Testa (selubung biji): lapisan luar pelindung biji, perkembangan dari integumen ovule, diploid jaringan induk.
- Buah dewasa / matang, ovarium masak berisi banyak biji. Perikarpium (selubung buah) diploid dari jaringan induk.
- Biji endospermis: endosperma ditempatkan dalam biji yang matang dan bertindak sebagai organ penyimpan makanan. Testa dan endosperma adalah 2 lapisan luar dari embrio.
Anatomi secara Makroskopik
Biji agak keras, limas ganda dengan kedua ujungnya meruncing, limas yang satu lebih pendek dari yang lain, bersudut 3 sampai 4, panjang 1,5 mm sampai 2 mm, lebar lebih kurang 1 mm permukaan luar berwarna hitam kecoklatan, hitam kelabu sampai hitam, berbintik-bintik, kasar, berkerut, kadang-kadang dengan beberapa rusuk membujur atau melintang.
Pada penampang melintang biji terlihat kulit biji berwarna coklat kehitaman sampai hitam, endosperm berwarna kuning kemerahan, kelabu, atau kelabu kehitaman; lembaga berwarna kuning pucat sampai kelabu.
Tumbuhan jintan Hitam (Nigella sativa)
Klasifikasi ilmiah | ||||||||||||||
|
courtesy of id.wikipedia.org
0 comments: