Friday, November 11, 2011

thumbnail

Metode penelitian sejarah

Posted by Unknown  | No comments

Metode penelitian sejarah adalah suatu langkan –langkah yang digunakan dalam melakukan penelitian sejarah. Secara umum langkah – langkah penelitian sejarah sebagai berikut :
1.       Menetukan Suatu Tema
Yaitu metode yang digunakan untuk memperkecil ruang gerak peneliti sejarah sehingga peneliti dapat terfokus pada penelitian yang dituju sehingga peneitian tidak terlalu luas. Sebuah tema di identikan dengan sebuah nama jika diasosiasikan sebegai individu. Dalam penulisan, tema adalah hal yang pertama di perhatikan sekaligus paling penting sebelum memulai penelitiannya. Contohnya, penulisan sejarah tentang Gunung Krakatau. Lalu peneliti memilih tahap, pristiwa, ataupun tokoh yang akan dikaji, misalnya Gunung Krakatau 1883. Lalu dilanjutkan, peneliti melakukan kajian terhadap suatu tema khusus berdasarkan sumber sejarah yang berkaitan, contohnya Dampak Erupsi Gunung Krakatau pada tahun 1883.

2.       Katagori dan Tema Sejarah
·         Sejarah Nasional
Sejarah nasional adalah sejaraha kehidupan suatu bangsa yang menempati suatu wilayah Negara tertentu. Misalnya sejarah nenek moyang bangsa Indonesia dan agresi militer Belanda ke Indonesia.
contoh foto agresi militer belanda ll

·         Sejarah Daerah
Sejarah daerah adalah suatu sejarah di wilayah bagian Negara. misalnya, Provinsi, Distrik, Kabupaten. Dalam kategori ini menceritakan kisah seseorang yang tinggal di suatu daerah – daerah yang menempati suatu Negara dari masa kehidupan awal hingga masa kehidupan sekarang.
·         Sejarah Lokal
Sejarah ini mengkaji sejarah manusia dalam ruang terbatas. Isitilah sejarah lokal digunakan untuk membedakan sejarah nasional dan sejarah daerah. Sejarah lokal tidak mempedulikan batas administratif, sejarah lokal juga tidak mempedulikan periodisasi atau pembabakan sehingga penulis bebas menetukan tema dari masalah kecil hingga masalah besar.
·         Sejarah Sosial
Membahas tentang kehidupan dalam aspek perubahan sosial dalam masyarakat tertentu. Misalkan tentang gerakan buruh. Sejarah sosial juga membahas tentang pertumbuhan penduduk, migrasi, transmigrasi dan lain – lain.
·         Sejarah Kota
Mengkaji tentang kehidupan suatu perkotaan. Seperti urbanisasi, sistem sosial, problema sosial dan sebagainya.
·         Sejarah Pedesaan
Kajian Sejarah Pedesaan dapat meliputi budaya, ekonomi, ekosistem dan lainnya. Umunya sejarah pedesaan sangat unik sehingga banyak peneliti yang menulis tentang sejarahpedesaan.
·         Sejarah Politik
Kajian sejarah ini lebih mencendrungkan terhadap permasalahan politik, seperti sistem pemerintahan, kudeta, pemilihan pemimpin dan lainnya.
·         Sejarah Keluarga
Kajian yang menceritakan tentang asal – usul suatu  keluarga yang biasanya keluarga besar. Misalnya asal – usul Balaputra Dewa.
balaputera dewa
·         Sejarah Perekonomian
Dalam kajian ini penulis cendrung menuliskan tentang masalah manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang biasanya dalam sejarah ini menceritakan tentang sistem keuangan, perbankan, ekspor, produsen dan lainya.

3.       Tata cara pemilihan tema sejarah
·         Nilai
Tema yang sebaiknya kamu pilih yaitu tema yang mampu menjelaskan secara universal suatu permasalahan, sehingga dari hasil tulisan tersebut dapat menghasilakan pembelajaran atau inspirasi bagi pembacanya untuk melakukan hal yang lebih baik di masa yang akan datang.
·         Keaslian / Kemurnian
Dalam hal ini menunjukan kemampuan kita untuk menulis tema dengan sesuatu yang berbeda dengan orang lain, jika tulisan yang kita hasilkan sama persis dengan apa yang telah dituliskan oleh orang lain, maka keaslian tulisan kita akan dipertanyakan meskipun kita tidak mecontek hasil tulisan orang lain.
Ada beberapa hal yang dapat mempertegas keaslian tulisan kita yaitu :
ü  Kenyataan baru yang sesungguhnya
ü  Interpretasi baru dari kenyataan baru tersebut yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Jika kamu dapat menampilkan kedua hal tersebut maka dapat dipastikan tulisanmu akan menunjukan keaslian seperti yang kamu fikirkan dan interpretasikan menurut hasil penelitian sejarahmu. Sehingga dapat menimbulkan perbedaan dengan tulisan orang lain meskipun tema yang dipilih sama.
·         Kepraktisan
Ini adalah unsur yang menentukan cepat atau lambatnya seorang peneliti mampu menyelesaikan hasil penelitiannya dalam proses penelitian sejarah. Hal yang harus diperhatikan dalam menetukan kepraktisan dalam sebuah tema, sebagai berikut :
ü  Meminimalkan kesulitan dengan sumber – sumber yang dapat diperoleh serta kebebasan dalam mengunakan sumber – sumber tersebut tanpa adanya campur tangan pihak lain dalam penentuan kesimpulan akhir penelitianmu.
ü  Gunakan sumber – sumber dengan benar  berdasarkan latar belakang pendidikanmu, termasuk bahasa asing dan syarat teknis lainnya.
ü  Ruang lingkup penelitian topik yang akan dipilih harus sesuai dengan media yang akan di presentasikan, misalkan penelitian akan digunakan untuk skripsi, bahan seminar, makalah kelas dan sebagainya.
·         Kesatuan
Menurut Louis Gottschalk, seorang peneliti harus membuat empat persoalan sebelum membuat pemilihan suatu tema, yaitu
                                                                                 i.            Persoalan bersifat geografikal (tentang kawasan yang akan dikaji).
                                                                               ii.            Persoalan bersifat biografi (persoalan mengenai tokoh yang terlibat).
                                                                              iii.            Persoalan bersifat kronologi.
                                                                             iv.            Persoalan berkaitan dengan tingkah laku dan aktifitas masyarakat dalam lingkup yang dikaji.
Selain keempat hal tersebut kamu juga harus memperhatikan dua hal lain dalam memilih suatu tema sejarah, yaitu :
ü  Kedekatan Emosianal
Ini terjadi apabila kita berada disuatu daerah atau tempat tinggal sebab tema yang menarik biasanya yang dekat secara geografis dan emosional dengan diri kita, dalam hal ini 5W1H berlaku sebagai pertanyaan dasar dalam sejarah, yaitu :

                                                                                 i.            Where (dimana)
Tempat dilakukannya suatu penelitian.

                                                                               ii.            When (kapan)
Batas waktu yang tercakup dalam pertanyaaan.

                                                                              iii.            Who (siapa)
Masing – masing individu yang terlibat dalam melakukan penelitian

                                                                             iv.            What (apa)
Berkaitan tentang tindakan – tindakan yang dilakukan oleh seorang individu.
                                                                               v.            Why (kenapa)
Latar belakang tindakan masing – masing individu.

                                                                             vi.            How (bagaimana)
Pertannyaan ini berkaitan tentang suatu proses terjadinya suatu pristiwa. Jika berhasil menyusun suatu pristiwa maka dapat dipastikan pula untuk pembabakan waktu (periodisasi).
ü  Kedekatan Intelektual
Kedekatan ini adalah keahlian – keahlian yang menonjol pada diri sejarahwan. Sejarahwan harus menghindari gagasan yang “berharga mati”, dan tema yang jauh dari keilmuannya. Sejarahwan harus mempunyai pemikiran yang terbuka dan tidak terjebak dengan konsep – konsep intelektualnya. Dan waspada akan kedekatan emosional yang dapat mempengaruhi kedekatan intelektualnya sehingga terjadi subjektivitas.

Read More»

thumbnail

Paham tentang Asal - usul makhluk hidup

Posted by Unknown  | No comments

Paham tentang Asal  - usul makhluk hidup
1.       Paham Abiogenesis
Tokoh : Aristotales
Pernyataan : “Bahwa makhluk hidup berasal dari , itu semua terbentuk secara spontanitas, disebut pahamGeneratio Spontanea”.
Percobaan : berudu berasal dari lumpur pada saat hujan dan belatung berasal dari daging yang membusuk.
 
2.       Paham  Biogenesis
Tokoh : Francesco Redi (perintis paham), Lazzaro Spallanzani dan Louis Pasteur (penyempurna paham).
Pernyataan  : “Bahwa semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya”.
Percobaan : disediakan 3 buah toples berisi daging :
                Toples 1 (daging dalam toples dibiarkan terbuka) : daging membusuk dan didalamnya banyak ditemukan belatung.
                Toples 2 (daging dalam toples ditutup rapat) : daging membusuk namun tidak ditemukan belatung.
                Toples 3 (daging dalam toples ditutup kain kasa) : daging membusuk tetapi belatung tidak ada didaging namun hanya menempel di kain kasa.

Percobaan
keadaan daging
Belatung
tempat belatung
Toples Tebuka
membusuk
ada
di daging
Toples Tertutup Rapat
membusuk
tidak ada
tidak ada
Toples ditutup kain kasa
membusuk
ada
di kain kasa

Dari percobaan diatas mereka menyimpulakan bahwasannya hadirnya belatung pada daging tesebut bukan dikarenakan daging sebagai benda mati berubah menjadi belatung sebagai benda hidup, jika paham abiogenesis tersebut benar maka seharusnya keadaan belatung dapat hadir menempel pada daging meskipun daging disimpan didalam toples yang tertutup rapat. Dan menempelnya belatung pada kain kasa membuktikan bahwa hadirnya belatung tersebut dikarenakan lalat yang menaruh telur mereka pada bangkai hewan yang membusuk sebagai makanan anaknya yang masih berupa belatung, jadi kesimpulanya kalau belatung berasal dari lalat maka itu berarti makhluk hidup yang ada sekarang berasal dari makhluk hidup sebelumnya.

Read More»

thumbnail

Klasifikasi makhluk hidup

Posted by Unknown  | 4 comments


Klasifikasi adalah suatu cara untuk mempelajari makhluk hidup dengan mengurutkannya secara sistematik dengan memperhatikan persamaan dan perbedaan ciri maupun sifat yang dimiliki masing – masing individu dalam biologi ilmu ini disebut Taksonomiyaitu ilmu yang mempelajari tentang pengklasifikasian makhluk hidup.
Mungkin sebagian dari kita akan bertanya apa kegunaan pengklasifikasian ini, ada beberapa hal manfaat yang perlu anda ketahui tentang penklasifikasian ini, yaitu :
1.       Mengetahui kekerabatan makhluk hidup  agar dapat mendukung kelangsungan hidup manusia.
2.       Mengetahu bahwasannya satu organisme dengan organisme lainnya dapat saling tergantung (tidak bisa hidup sendiri).

3.       Mengetahui manfaat setiap jenis organisme bagi manusia
Sejarah Pengklasifikasian
Pada zaman dahulu pengklsifikasian kuno dilakukan oleh Aristotales yang mengklasifikasikan secara sederhana makhluk hidup melalui ciri yang dapat dilihat secara kasat mata, seperti pengklasifikasian berdasarkan warna tubuh.
Namun cara tersebut telah ditinggalkan dan mulai dikembangkan oleh Carolus Linnaeus (1707 – 1778), seorang ahli biologi asal Swedia dan sekarang disebut “Bapak Klasifikasi Moderen / Bapak Taksonomi”. Dia merupakan orang pertama yang menyusun klasifikasi makhluk hidup berdasarkan Struktur dalam dan luar tubuh, alat reproduksi, persamaan struktur tubuh.
Berikut tahap – tahap pengklasifikasian makhluk hidup :
1.       Tahap identifikasi sifat – sifat
Tahap ini berupa kegiatan untuk mengenali sifat atau ciri yang dimiliki makhluk hidup.

2.       Tahap pengelompokan berdasarkan ciri yang diamati
Makhluk hidup yang sifat dan cirinya telah teridentifikasi selajutnya di golongkan berdasarkan sifat dan ciri yang dimilikinya tersebut.

3.       Tahap pemberian nama
Tahap ini adalah tahap terpenting dalam pengklasifikasian, yang pemberian nama tersebut mempunyai aturan – aturan tertentu dalam pemberian nama makhluk hidup.
Dalam aturan pemberian nama makhluk hidup Carolus Linnaeus (1707 – 1778) memperkenalkan suatu sistem tata nama ilmiah yang disebut Binomial Nomenklatur (tata nama ganda). Maksudnya setiap nama makhluk hidup terdiri atas 2 kata. Berikut aturan pemberian nama makhluk hidup :
1)      Kata pertama menunjukan Genus dan kata keduanya menunjukan spesies.
2)      Kata pertama harus dimulai dengan huruf besar dan kata kedua ditulis dengan huruf kecil.
3)      Kata pertama dan kedua harus digaris bawahi secara terpisah atau dicetak miring.
4)      Kata kedua menerangkan kata pertama
Namun ada suatu spesies yang terdiri atas tiga penggal kata seperti  Aloe vera Linn. Ini semua bukan berarti aturan tata nama ganda sudah tidak berlaku lagi, namun kata Linn. tersebut disematkan kepada suatu spesies untuk menghargai penemunya tersebut yaitu Linnaeus. Berikut ini ada beberapa cara sistem pengklasifikasian :
1)      Sistem Klasifikasi Alami
Sistem ini disusun berdasarkan banyaknya persamaan ciri morfologis (bentuk luar) makhluk hidup.

2)      Sistem Klasifikasi Buatan
Sistem ini disusun berdasarkan beberapa persamaan ciri morfologis (bentuk luar), alat reproduksi, lingkungan tempat tumbuh, dan daerah persebarannya tanpa memperhatikan kesamaan strukturnya.

3)      Sistem Klasifikasi Buatan
Sistem ini disusun berdasarkan jauh dan dekatnya kekerabatan antarkelompok makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya dan mencerminkan perkembangan makhluk hidup.
Dengan cara pengelompokan yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus, menghasilan tingkatan – tingkatan kelompok makhluk hidup yang biasa dinamakan tingkatan Takson . berikut tingkatan takson dari yang tertinggi menuju ke terendah:
Hewan                  :               Kingdom – Phylum – Class – Ordo – Famili – Genus – Species
Tumbuhan          :               Kingdom – Divisio – Class – Ordo – Famili – Genus – Species
Sistem Klasifikasi Lima Kingdom
Setelah semakin majunya teknologi telah ditemukannya inti sel, yang akhirnya membagi makhluk hidup menjadi Prokariotik (inti sel tak diselubungi membran), dan Eukariotik (inti sel diselubungi membran). Dalam sistem klasifikasi lima kingdom di dudun berdasarkan susunan sel, tingkatan dan cara memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada sistem ini semua jenis ganggang terkecuali ganggang biru awalnya masuk kedalam kingdom plantae dan sekarang  masuk kedalam kingdom Protista yang mirip dengan tumbuhan sedangkan semua hewan yang bersel satu awalnya dimasukan kedalam kingdom animalia tetapi sekarang dimasukan kedalam kingdom protista yang mirip dengan hewan (protozoa). Berikut pembagian Kingdom dalam sistem ini :
                                I.            Kingdom Monera
Ciri – ciri :
·         Prokariotik
·         Uniseluler (bersel satu)
Contoh :               Bakteri dan Ganggang Biru.
                              II.            Kingdom Protista
Ciri – ciri :
·         Uniseluler (bersel satu)
·         Eukariotik
Contoh :               Protoza dan Ganggang kecuali gangan biru.
                            III.            Kingdom Fungi
Ciri – ciri :
·         Eukariotik
·         Adayang bersel satu ada yang bersel banyak
·         Berdinding sel
·         Tidak berklorofil
·         Dapat menguraikan zat organik untuk digunakan sebagai makanan
Contoh :               Semua jenis jamur
                            IV.            Kingdom Plantae
Ciri – ciri :
·         Multiseluler (bersel banyak)
·         Berdinding sel
·         Dapat berfotosintesis
·         Berklorofil
·         Eukariotik
Contoh :               Lumut, Paku, dan tumbuhan biji.
                              V.            Kingdom Animalia
Ciri – ciri :
·         Multiseluler (bersel banyak)
·         Tidak Berdinding sel
·         Tidak Dapat membuat makanan sendiri
·         Tidak Berklorofil
·         Eukariotik

Kunci Deteminasi
Kunci Deteminasi adalah keterangan – keterangan yang disusun untuk menentukan kelompok – kelompok suatu makhluk hidup berdasarkan ciri – ciri yang dimilikinya, kunci ini berfungsi untuk mempermudahkan pengenalan makhluk hidup yang jumlahnya amatlah banyak. Sistem klasifikasi yang sederhana biasa digunakan adalah Sistem dikotom.  Kunci determinasi dengan sistem dikotom disusun secara berpasangan, setiap pertanyaan mengandung ciri – ciri yang berlawanan. Berikut cara mengunakan kunci determinasi :
1.       Bacalah dengan teliti kunci  determinasi dari permulaan yaitu dari 1.A.
2.       Cocokan ciri – ciri yang terdapat pada kunci determinasi dengan ciri yang berada pada tumbuhan atau hewan yang diamati.
3.       Apabila ciri yang terdapat dalam kunci determinasi sesuai dengan cirri – cirri tumbuhan atau hewan yang sedang kita amati, catalah nomernya dan lanjutkan membaca kunci pada nomor yang sesuai dengan nomor yang tertulis dibelakang setiap pernyataan pada kunci.
4.       Jika ciri – ciri pada kunci tidak sesuai dengan ciri – ciri pada tumbuhan atau hewan yang kita amati, beralih pada pernyataan dibawahnya. Contohnya pernyataan 1.A. tidak cocok, beralih ke pertanyaan 1.B.
5.       Identifikasi dengan cara determinasi akan berakhir pada pernyataan yang dibelakangnya menunjukan nama tumbuhan atau hewan (kelas atau family).
Berikut contoh pengunaan kunci determinasi sistem dikotom:
1.       A     Menyusui Anak                                                                --                             Kambing
B     Tidak Menyusui Anak                                     --                             2
2.       A     Bergerak mengunakan sirip                         --                             Penyu
B     Tidak Bergerak mengunakan sirip             --                             3
3.       A     Merayap di dinding                                         --                             Cecak
B     Tidak Merayap di dinding                             --                             4
4.       A     Tubuh ditutupi bulu                                        --                             Ayam
B     Tubuh tidak ditutupi bulu                             --                             Ular

Cara penulisan hasil identifikasi dengan mengunakan kunci determinasi sebagai berikut.
Hewan
Urutan Nomor Kunci Diskotom
Nama Kelompok
A
1A
KAMBING
B
1B - 2A
PENYU
C
1B - 2B - 3A
CECAK
D
1B - 2B - 3B - 4A
AYAM
E
1B - 2B - 3B - 4B
ULAR


Read More»

thumbnail

Ciri – ciri makhluk hidup

Posted by Unknown  | No comments


Ciri – ciri makhluk hidup
1.       Memerlukan asupan makanan dan air

Semua makhluk hidup memerlukan asupan makanan dan air. Manusia dan hewan memerlukan makanan yang diperoleh dari tumbuhan mau pun di peroleh dari memakan hewan lain, sedangkan tumbuhan memperoleh makanan dari lingkungannya baik dari bahan anorganik berupa mineral, kalsium, kalium, natrium dan bahan anorganik lainnya, dan bahan organik bekas dari bagian makhluk hidup yang telah mati dan mampu menyuburkan tanaman contohnya pupuk kandang dan pupuk kompos. Sedangkan air sangat dibutuhkan baik tumbuhan, hewan, manusia, bahkan mikroorganisme lainnya, karena sebagian besar tubuh makhluk hidup tersusun atas air.


2.       Bernafas

Yang dimaksud bernafas disini adalah suatu proses makhluk hidup untuk mengambil oksigen dari lingkungan yang didalam tubuhnya akan digunakan sebagai proses pembakaran zat makanan yang nantinya akan menghasilkan energi yang digunakan untuk melakukan aktivitas makhluk hidup. Cara makhluk hidup untuk memperoleh oksigen dapat dilakukan dengan berbagai macam alat pernafasan di tubuh nya seperti yang digunakan pada vertebrata yang hidup di darat mengunakan paru – paru sedangkan yang hidup di air mengunakan insang, hewan bersel satu yang belum memiliki alat pernafasan khusus mendapatkan oksigen dilakukan dengan seluruh permukaan kulitnya, dan pada tumbuhan mengunakan stomata untuk bernafas.

3.       Bergerak

Seluruh makhluk hidup umumnya dapat bergerak baik secara aktif seperti pergerakan manusia maupun secara pasif seperti yang dilakukan pada tumbuhan. Pergerakan secara pasif cukup sulit diamati tetapi memang benar – benar terjadi seperti proses memanjangnya ujung akar kea rah perut bumi, sedangkan batang tumbuhan bergerak menuju datangnya sinar.

 

4.       Mengeluarkan zat sisa

Proses pembakaran zat makanan (proses metabolism) untuk menghasilkan energi, selain menghasilkan energi proses pembakaran ini juga menghasilkan zat – zat sisa baik air maupun carbon dioksida, semakin sering melakukan proses metabolism tubuh maka semakin banyak zat sisa yang harus dikeluarkan melalui proses ekskresi. Pada manusia alat ekskresinya berupa ginjal, hati, paru – paru, dan kulit.

 

5.       Berkembang Biak

Berkembang biak adalah suatu proses makhluk hidup untuk meneruskan keturunannya agar tidak terjadi kepunahan pada jenisnya. Proses perkembang biakan ini dapat dilakukan secara vegetative dan generative. Contoh perkembangbiakan vegetative seperti membelah diri, dan bertunas. Sedangkan perkembangbiakan generative semua proses perkembangbiakan yang memerlukan dua induk untuk menghasilkan anak seperti Ovivar, Vivipar, Biji.

 

6.       Peka terhadap rangsangan

Makhluk hidup peka terhadap rangsangan yang ada pada lingkungan sekitarnya akbiat perubahan yang terjadi dilingkungan. Pada hewan dan manusia dilengkapi dengan alat indera yang berupa mata, hidung, telapak tangan, telinga, dan lidah. Tetapi pada tumbuhan tidak dilengkapi alat indera namun memiliki kemampuan untuk beraksi terhadap rangsangan dilingkungannya, seperti daun bunga putri malu yang bergerak menutup jika disentuh.

 

7.       Dapat tumbuh

Tumbuh adalah proses pertambahan ukuran dan volume tubuh yang tidak dapat kembali ke ukuran semula dikarenakan penambahan jumlah sel penyusun tubuh serta pembesaran sel penyusun tubuh tersebut. Misalnya saat manusia berumur 9 tahun dia hanya setinggi 1 meter sedangkan pada umur 24 tahun tingginya mencapai 1,8 meter.


8.       Memerlukan suhu tertentu

Umumnya tumbuhan dan hewan dapat mati pada suhu yang terlalu panas maupun yang terlalu dingin ini semua dikarenakan pada saat suhu amat panas dapat merusak sel secara keseluruhan sedangkan saat suhu amat dingin sitoplasma dan organel – organel didalam sel membeku dan menghentikan proses metabolism dalam sel. Umunya suhu lingkungan yang diperlukan oleh makhluk hidup kira – kira 0oC sampai 43oC, walau pun ada sebagian mikroorganisme yang mampu hidup pada suhu diatas 100oC.
Read More»

    If you would like to receive our RSS updates via email, simply enter your email address below click subscribe.

    Popular Posts

Blogger template. Proudly Powered by Blogger.
back to top