Catatan Akhir di Kelas Favorit
Tema : Murid yang lulus ujian
Tokoh
Ahmad : M. Faisal
Ahmad : M. Faisal
Marry : Risca Adriana
Nanda : Nanda Rosi Putri A.
Endah : Revy Apriany
Oba : Dwi Kurniawan
Bu Anggi : Anggita Tiara C.
Pak Tarno : M. Yudi Surya C.
Narator : Venny Dhea V.
(Cerita ini berkisah tentang seorang murid SMA yang bernama Ahmad, Ahmad sendiri adalah murid yang salah pergaulan disekolahnya dahulu sehingga dia menjadi anak yang bodoh akibat pergaulan yang salah tersebut, orang tua ahmad sudah sangat dibikin pusing akibat sekolah tempatnya belajar memberi pilihan ingin tetap sekolah disana tetapi tidak naik kelas atau pindah ke sekolah lain, orang tuanya pun memutuskan untuk memindahkannya kelingkungan yang lebih baik & sehat, dan akhirnya dia dipindahkan ke kelas favorit di SMAN 5 B. Lampung)
(Setelah pindah ke SMA barunya, Ahmad justru sikapnya tetap tidak berubah padahal teman-temannya dikelas favorit tersebut sudah membantu mengajarinya, mereka khawatir ahmad tidak lulus UN, sikap ahmad tersebut membuat teman-teman sekelasnya berubah sikap dari yang sebelumnya ramah menjadi sangat membencinya).
Adegan 1
Marry : Heh kamu itu malu-maluin banget sih
Nanda : Udah bodoh, tolol lagi. Kelaut aja lo.
Ahmad : Kalian bicara apa?
Marry : Apa lo masih nanya?
“Beli rambutan di gorontalo. Heloo !!”
Nanda : Gak usah sok gak tau ya, lihat nilai ini “34” nilai ini milik siapa? Heh tau gak, sejak zaman es sampai sekarang ini nilai paling terendah di kelas ini. Masih punya malu gak? (sambil mengkat lembar ulangan lama milik ahmad)
Ahmad : Udahlah buat apa sih mikirin nilai sekarang, ujian nanti juga pasti dapet jawaban, pasti lulus tenang aja (sambil tersenyum seolah tanpa beban)
Marry : apa ? lulus? Sesuatu (berkata dengan nada bicara mengejek)
Nanda : heh kamu itu gak pantes tau gak sekolah disini apalagi di kelas favorit. Kau itu terlalu bodoh !!.
Ahmad : Aku baru tahu kalau kalian begitu perhatian
Nanda : Apa? Perhatian
“Naek Ojek pake rompi
Pulangnya pergi ke POM bensin
Eh.. lo gak usah banyak mimpi
Mending otak dulu lo beresin”
Marry : Aku juga heran dengan kepala sekolah ini, kenapa orang sepertimu bisa dimasukan ke kelas favorit di sekolah ini, pasti kau habis banyak untuk masuk sekolah ini.
(Endah pun lewat di dekat mereka, lalu berhenti di dekat ahmad)
Endah : Ahmad bisa membantu aku?
Ahmad : Apa yang bisa aku bantu?
Endah : Kau hanya perlu bilang ke kepala sekolah untuk pindah kelas atau pindah sekolah bila perlu, karena kau itu terlalu bodoh jadi tidak pantas dikelas ini.
Ahmad : Saya datang kesekolah ini untuk belajar dan menjadi pintar? Makanya saya meminta kepala sekolah disini untuk menempatkan aku dikeas favorit supaya bisa membantuku untuk menjadi lebih pintar. Tapi ternyata murid dikelas ini tidak hanya pintar tapi juga sombong.
Endah : Aduh sebaiknya berkaca dulu deh, kamu bilang “Saya datang kesekolah ini untuk belajar dan menjadi pintar” tapi nyatanya apa yang kamu lakuin disini, inget ya ujian nasional tinggal 2 hari lagi, jadi mohon banget untuk belajar dan jangan bikin malu kelas ini.
( Oba yang berada disamping ahmad pun akhirnya angkat bicara)
Oba : Woy, kalau bodoh itu sadar wujud, kalau lo anggap diri lo itu pinter, tunjukin kepintaran lo gak perlu banyak omong.
Endah : Ya betul itu, paling kalo lo lulus SMA jualan tempe bongkrek, mana ada perusahaan yang mau menerima orang bodoh.
Ahmad : Apa kalian fikir kalian lebih pintar dariku?
Endah : Emang iya
Ahmad : Aku yakin bisa lulus ujian dengan nilai tertinggi dikelas ini.
Endah : Apa tertinggi? Kalau ada keajaiban seperti itu silahkan banting HP ini.
Marry : Dasar banyak mengkhayal
Ahmad : Aku yakin bisa, kenapa tidak? Bakal aku buktikan kalau anak kelas ini tidak lebih dari orang yang sombong yang suka menghina orang lain
Oba : Aduh bener-bener menghayal, mendingan lo buruan priksa ke dokter, sepertinya lo udah mulai sakit jiwa.
Ahmad : Aku yakin bisa
Oba : Menyebalkan !! (ingin memukul ahmad dengan tangannya tetapi dihalangi olah endah dan temannya yang lain)
Marry : (marry pun mengambil kertas jawaban lama milik ahmad lalu meremasnya dan melempar benda itu ahmad)
Pergi dari kelas ini !!!
(bell pun berbunyi… ahmad semakin tidak tahan dengan prilaku dan perkataan mereka akhirnya dia mulai beranjak dari tempat duduknya sambil membawa tasnya).
Ahmad : Kalian semua lihat hasil ujian lusa, kalau saya tidak menjadi di peringkat pertama dikelas ini, saya akan pindah dari kelas ini.!!
(pak tarno pun tanpa dikira datang kekelas tersebut, murid-muridpun duduk di tempatnya masing-masing)
Pak Tarno : ada apa ini ribut-ribut?
Oba : ini pak, si ahmad, dia bicara kasar tadi pak, kalau bapak tidak percaya bisa tanya dengan teman-teman yang lain pak.
Pak Tarno : apa benar itu? (pak tarno bertanya pada murid-murid)
Endah & Nanda : Iya pak… benar
Marry : Dia juga mengejek kalau bapak itu gendut dan bau.
Pak Tarno : apa – apaan ini? Macam – macam kamu (sambil memandang sinis kearah ahmad)
Ahmad : tapi pak saya saya mana mungkin bicara seperti itu…
Pak Tarno : keluar kamu (dengan suara membentak)
(ternyata hobi anak dikelas favorit tersebut tidak hanya suka menyombongkan diri tetapi juga memfitnah orang lain, ahmad pun keluar dengan tegarnya dari kelas tersebut dengan membawa tasnya)
Pak Tarno : macam – macam dia dikelas ini, apa dia tidak tahu kalau saya jualan parfum. (Pak Tarno duduk dikursi).
Oke kita lanjutkan pelajaran kita.
Oba : hmm … pak. Jam pelajaran bapak sudah habis sejak 15 menit yang lalu, sekarang sudah waktunya pulang (sambil mengangkat tangan).
Pak Tarno : apa iya? Terus kenapa saya datang kesini? (bertanya dengan ekspresi wajah bingung)
Oba : tidak tau pak, bapakkan sering lupa.
Pak Tarno : ya sudah, kalian boleh pulang sekarang (membereskan lagi barang-barangnya)
Adegan 2
(Ahmad pun pergi ke ruang BK untuk menemui ibu Anggi dan curhat tentang keluh kesahnya berada di kelas favorit tersebut)
(Ahmad mengetuk pintu)
Ahmad : Assalamu’aikum bu’
Bu Anggi : Walaikumsallam nak. Oh Ahmad, Silahkan duduk nak . Ada apa?
Ahmad : Bu, saya berfikir saya sudah tidak ingin lagi untuk tetap dikelas favorit itu. Mereka selalu mengucilkan saya karena saya ini bodoh, mereka mengolok-olok saya, saya sudah tidak tahan lagi bu’.
Bu Anggi : Ahmad, kamu jangan terlalu berfikiran buruk tentang mereka, mungkin mereka melakukan semua itu karena mereka ingin melihat temannya maju dan lebih baik, dan mereka menginginkan kamu juga pandai seperti mereka.
Ahmad : Tapi bu’ saya ini bodoh mana bisa jadi seperti mereka, mungkina ini takdir.
Bu Anggi : Bodoh bukanlah takdir, melainkan pilihan, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini asalkan kau mau berusaha dan berdo’a. yang namanya perjuangan yang benar itu dimulai dari bawah, dan orang yang sukses adalah orang yang dapat bangkit dari kegagalan.
Ahmad : Saya masih belum yakin dengan diri saya sendiri
Bu Anggi : Lalu apa dengan masalah ini kamu ingin pergi dari sekolah ini?, orang yang bertanggung jawab adalah orang yang menghadapi masalah bukan menghindarinya seperti seorang pengecut.
Ahmad : Jadi apa yang harus saya lakukan ?
Bu Anggi : Kamu juga harus ingat kalau hidup tidak hanya sekarang tetapi juga ada masa depan, jadikan hari kemarin sebagai pembelajaran, hari ini sebagai perjuangan dan jadikan masa depan sebagai Kemenangan.
Awali dari diri sendiri kalau kamu ingin berubah menjadi lebih baik, ingat “Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang ingin mengubahnya”, jadi tetaplah dikelas itu.
(Setelah mendengar kata-kata dari ibu Anggi, Ahmad menjadi semakin bersemangat untuk belajar, dan mengejar cita-citanya)
Adegan 3
(Keesokan Harinya)
(ahmad pun belajar dengan sungguh-sungguh meskipun ujiannya akan diadakan besok, akibat dari perlakuan teman sekelasnya itu dan motivasi dari bu anggi, dia mulai termotivasi untuk belajar bahkan beberapa murid dikelas itu mulai memperhatikan perubahannya, terlihat ahmad sedang serius membaca buku pelajaran di kelas, beberapa muridpun membicarakan dia dengan sedikit berbisik)
Marry : sok belajar (berbicara sambil berbisik dengan endah)
Endah : Iya, pintar kok coba-coba
Ahmad : kenapa lihat – lihat? (ahmad mendengar percakapan mereka)
Endah : untuk apa? Disini masih banyak yang bisa dilihat.
Marry : katanya mau lulus ujian? Sudah, belajar dulu sana (dengan nada bicara mengejek).
Endah : Ujian nasional tinggal 1 hari lagi, apa yakin bisa?
Marry : Gak sih gak yakin ndah, paling anget-anget tai ayam belajarnya. Besoknya paling males lagi
Ahmad : terserahlah kalian mau bicara apa. (sambil meneruskan membaca buku)
Adegan 4
(pada saat ujian diadakan dia mampu mengerjakannya tanpa hambatan dan sekarang tiba lah hari pengumuman hasil ujian tersebut).
Oba : Ah,, gak perlu dilihat lagi, pasti yang nilai tertinggi kalau tidak aku pasti saya.
Endah : untuk yang lain lebih baik kalian langsung pulang cuci kaki setelah itu tidur. Kalian itu ga perlu lagi lihat nilai itu, karna yang paling punya nilai tinggi pasti aku.
Marry : Hah? Aku sih merasa yang punya nilai tertinggi. Aku mau latihan terkejut dulu ya teman – teman.
Ahmad : Percaya diri kalian tinggi sekali
( pak tarno pun menempelkan hasil ujian dan tanpa diduga ahmad pun lulus dari ujian tersebut dan mendapat nilai tertinggi dikelas tersebut)
Marry : Aku terkejut !!
(semua murid dikelaspun terkejut dengan caranya masing-masing)
(Pak tarno pun memanggil ahmad keruangannya)
Pak Tarno : Ahmad sesudah ini cepat keruangan saya
(ahmad duduk diruangan pak tarno)
Adegan 5
Ahmad : Pak ada apa saya dipanggil ke sini? Apa saya ada masalah?
Pak Tarno : Bukan karena itu, justru kamu mendapat kabar baik
Ahmad : Kabar baik? Maksudnya pak?
Pak Tarno : Karena kamu lulus dengan nilai UN tanpa cacat dan kamu juga lumayan berprestasi dan ternyata ada universitas dari Singapura yang ingin menawarkanmu beasiswa untuk belajar disana.
Ahmad : Pasti bapak bohong, mana mungkin saya bisa (berbicara dengan nada bicara tidak percaya)
Pak Tarno : Untuk apa saya bohong, kalau tidak percaya lihat surat pemberitahuan ini. Selamat untukmu (sambil mengajak bersalaman)
Ahmad : Terima kasih pak, terima kasih
(Ahmad terkejut membaca surat tersebut dan berterima kasih pada pak tarno, saat dia keluar ruangan teman – temannya yang lain mengucapkan selamat kepada ahmad)
Marry, Oba, Nanda dan Endah : Selamat ya yang lulus dengan nilai UN tertinggi.
(Setelah kejadian itu murid-murid dikelas itu mulai bertindak baik kepada ahmad)
(Dalam cerita ini mungkin kita akan berfikir kalau murid-murid dikelas favorit itu sangat sombong dan menyebalkan, padahal ada hal yang tidak diketahui Ahmad dan dari cerita tersebut. Bahwa “kalau kejadian anak kelas favorit yang suka menyombongkan diri” itu hanyalah pura-pura saja, itu bermula dari 5 hari sebelum ujian nasional, teman-temannya yang ada dikelas favorit itu berinisiatif untuk berpura-pura memusuhi ahmad, karena ahmad sebenarnya tidak lah bodoh hanya dia tidak memiliki motivasi untuk belajar, mereka khawatir ahmad tidak bisa lulus ujian nasional. sehingga mereka melakukan itu supaya ahmad termotivasi untuk belajar agar bisa lulus ujian nasional meski dengan cara yang sedikit keras, dan akhirnya pura-pura mereka sukses dan membuahkan hasil. Mereka tidak pernah member tahu tentang hal ini kepada ahmad dan mereka yakin kalau Allah akan memberikan balasan yang lebih baik kepada mereka, alhasil kebenaran ini tidak pernah diketahui ahmad, dan mungkin saat dia mengetahui cerita ini dia akan sangat berterima kasih pada teman-temannya yang dulu dia benci tersebut.)
(Satu hal yang dapat kita kenang dari kisah ini kalau kita sebagai teman harus memiliki solidaritas yang kuat dan tidak hanya ingin senang sendiri diatas kebodohan atau kesengsaraan teman kita. Sahabat sejati bukanlah orang yang perbuatannya selalu ingin dihargai sahabatnya tetapi sahabat sejati adalah orang yang berbuat baik tulus dari hati tanpa mengharap balas budi dari sahabatnya.).
2 comments: