MAJALAH PRIBADI TENTANG
KAYU JABON ATAU KELAMPAIAN
JABON (Anthocephalus cadamba)
                                      
Anthocephalus cadamba
Nama umum
| Indonesia: | Jabon, jabun, kelampayan,   empayang, worotua | 
Jabon 
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Asteridae
                          Ordo: Rubiales
                             Famili: Rubiaceae (suku kopi-kopian)
                                 Genus: Anthocephalus
                                     Spesies: Anthocephalus cadamba
Jabon 
 Merupakan  salah satu jenis kayu yang pertumbuhannya sangat cepat dan dapat tumbuh  subur di hutan tropis dengan ketinggian 0 – 1000 m dpl 
Saat  ini Jabon menjadi andalan industri perkayuan, termasuk kayu lapis,  karena Jabon memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman  kayu lainnya termasuk sengon/albasia. Dari hasil uji coba yang telah  dilakukan, keunggulan tanaman jabon dapat diuraikan dari beberapa sisi,  diantaranya adalah:
- Diameter batang dapat tumbuh berkisar 10 cm/th
- Masa produksi jabon yang singkat – hanya 4 – 5 tahun
- Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus
- Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri (self purning)
PERTUMBUHAN
pertumbuhan sangat cepat dibandingkan dengan kayu keras lainnya termasuk bila dibandingkan dengan sengon (albasia),  Jabon tergolong tumbuhan pionir sebagaimana sengon. Ia dapat tumbuh di  tanah liat, tanah lempung podsolik cokelat, atau tanah berbatu. Sejauh  ini jabon bebas serangan hama dan penyakit, termasuk karat tumor yang  kini banyak menyerang sengon.
BATANG
Ciri  dan karakteristik batang jabon adalah : Permukaan kayu licin serta arah  tegak lurus, berwarna putih kekuningan mirip meranti kuning, batang  mudah dikupas, dikeringkan, direkatkan, bebas dari cacat mata kayu dan  susutnya rendah.
PENANAMAN dan PERAWATAN
Jabon merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang tidak memerlukan banyak perlakuan khusus dalam budidayanya
.
PEMASARAN
Karena jenis kayunya yang berwarna putih agak kekuningan dan tanpa  terlihat seratnya, maka kayu jabon sangat dibutuhkan oleh industri kayu  lapis (plywood), industri meubel, pulp, produsen peti buah,  mainan anak-anak, korek api, Alas sepatu, Papan, Tripleks. Hal inilah  yang menyebabkan pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami  kesulitan.
NILAI EKONOMI
Budidaya tanaman jabon akan memberikan keuntungan yang sangat  menggiurkan apabila dikerjakan secara serius dan benar. Perkiraan dalam 4  – 5 tahun mendatang, diperoleh dari penjualan 625 pohon berumur 4 – 5  tahun sebanyak 800 – 1.000 m3 per ha. Prediksi harga jabon pada 5 tahun  mendatang Rp1,2-juta/m3. Dengan harga jual Rp1,2-juta per m3 dan  produksi 800 m3, maka omzet dari penanaman jabon mencapai Rp960-juta per  ha. Saat ini harga per m3 jabon berumur 4 tahun mencapai Rp716.000;  umur 5 tahun, Rp837.000. Andai harga jabon tak terkerek naik alias  Rp716.000 per m3, maka omzet dari budidaya jabon ‘hanya’ Rp572.800.000.
PELUANG INVESTASI
Menanam jabon bagaikan menanam emas, sebab kebutuhan kayu akan terus  meninggi, karena saat ini pemerintah melarang penggunaan kayu bulat  hasil tebangan hutan alam, akibatnya banyak industri tutup akibat  kekurangan pasokan kayu, jadi pada masa mendatang, harga kayu jabon akan  semakin meningkat terus. (kayujabon.com)
Budidaya  tanaman Jabon bila dikerjakandengan serius akan dapat menghasilkan  suatu penghasilan yang luar biasa karena dalam jangka waktu yang tidak  relatif panjang antara 5 - 6 tahun tanaman jabon dengan jarak tanam 4 X 5  M sudah bisa menghasilkan pohon dengan ukurang kurang lebih 1.5 M3 /  medel 40 Up 
Harga Kayu Jabon pekubik pada tahun 2009
- Midle 30 - 39 Rp. 1.000.000,-
- Midle 40 - 49 Rp. 1.100.000,-
- Midel 50 Up Rp. 1.200.000,-
Apa saja kelebihan jabon?
Banyak sekali kelebihan jabon dibanding dengan pohon kayu lain misalnya kita bandingkan dengan sengon, diantaranya
- daunnya tidak disukai ternak, sehingga tidak perlu khawatir terjadi pencurian daun
- daun jabon akan rontok sendiri, itu akan membuat kayu jabon lurus rata ke atas tidak ada benjolan
- selperti sebutkan di atas, tidak dihinggapi tumor karat
- kayu jabon juga lebih banyak manfaatnya dibanding kayu sengon, lebih banyak diserap oleh banyak industri diantaranya kayu lapis, industri meubel, Tripleks, pulp, Papan, produsen peti buah, Alas sepatu, mainan anak-anak dan korek api
- perawatan lebih mudah
- dapat bertumbuh di berbagai jenis tanah seperti; tanah liat, tanah lempung atau pun tanah berbatu
- pertumbuhan lebih cepat
- siap panen di umur 4 tahun ataupun 5 tahun
9.      Di bawah ni tulisan dari blog sebelah mengenai Jabon
10.  Merupakan  salah satu jenis kayu / pohon yang pertumbuhannya sangat cepat dan  dapat tumbuh subur di hutan tropis dengan ekologi tumbuh pada :
11.  Ketinggian : 10-2000m dpl
Curah hujan : 1250-3000m/th
Perkiraan suhu :100 C – 400 C
Kondisi tanah (PH) :4,5 – 7,5.
12.  Jabon  memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan tanaman kayu lainnya,  termasuk albasia (sengon). Dari hasil uji coba yang telah kami lakukan,  keunggulan tanaman jabon dapat diuraikan dari beberapa kriteria,  diantaranya sebagai berikut :
13.  · PERTUMBUHAN
Pertumbuhan pohon jabon sangat cepat bila dibandingkan dengan jenis kayu keras lainnya :
14.  1. diameter batang dapat tumbuh berkisar 10cm/th
2. tinggi batang pada usia 12 tahun dapat mencapai 20 meter, sehingga pada usia 6-8 tahun sudah dapat dipanen.
15.  · BATANG
1. Berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus
2. Tidak memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri
16.   PENANAMAN dan PERAWATAN
Jabon merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan berkembang dan tidak memerlukan perlakuan khusus dalam budidayanya.
17.  · PEMASARAN
Karena jenisnya yang berwarna putih agak kekuningan tanpa terlihat  seratnya, maka kayu jabon sangat dibutuhkan pada industri kayu lapis  (plywood), bahan baku meubel dan furniture, serta bahan bangunan non  kontruksi.
18.  Keunggulan  inilah yang membuat pemasaran kayu jabon sama sekali tidak mengalami  kesulitan, bahkan industri kayu lapis siap untuk membeli setiap saat  dalam jumlah yang tidak terbatas.
19.  · NILAI EKONOMIS
20.  Budidaya  tanaman jabon akan memberikan berbagai keuntungan yang sangat  menggiurkan apabila dikerjakan secara serius dan benar. Dari hasil  perhitungan yang telah dilakukan pada tanaman jabon setelah dipanen pada  usia 8-10 tahun (asumsi harga terendah, dan batang terkecil) pada  setiap batang kayu jabon diperoleh :
21.  - tinggi batang yang bisa terjual rata-rata 12m
- diameter batang rata-rata 30 cm
22.  Maka  dari tiap batang pohon jabon menghasilkan kayu yang bisa dijual  sebanyak 1,5 kubik, sedangkan harga perkubik saat ini Rp 1.000.000,00
23.  Sehingga harga terendah 1 batang pohon jabon usia 8-10 tahun minimal seharga Rp 1.500.000,00
24.  · INFORMASI
Harga kayu jabon perkubik pada tahun 2009 :
1.middle 30-39 Rp 1.000.000
2.middle 40-49 Rp 1.100.000
3.middle 50 up Rp 1.200.000
25.  Harga  ini diprediksi akan mengalami kenaikan seiring dengan tingkat kebutuhan  / permintaan yang semakin bertambah tiap tahunnya, sedangkan persediaan  kayu jabon semakin lama semakin terbatas.
26.  Dalam 1 Ha lahan, dapat ditanam sebanyak 500 batang bibit jabon dengan jarak 4×5 m.
 Pembangunan Pertanian di Indonesia
Pembangunan  Pertanian di Indonesia tetap dianggap terpenting dari keseluruhan  pembangunan ekonomi, apalagi semenjak sektor pertanian ini menjadi  penyelamat perekonomian nasional karena justru pertumbuhannya meningkat,  sementara sektor lain pertumbuhannya negatif. Beberapa alasan yang  mendasari pentingnya pertanian di Indonesia :(1) potensi sumberdayanya  yang besar dan beragam,(2) pangsa terhadap pendapatan nasional cukup  besar,(3) besarnya penduduk yang menggantungkan...
Pemisahan Biji Jabon dari buahnya
Jabon  berbuah setahun sekali. Musim berbungannya pada bulan Januari - Juni  dan buah masak pada bulan Juli - Agustus.1 kg buah jabon (setara dengan  33 buah Jabon).Pada umumnya biji jabon di bagi dalam 3 Grade, yaitu  Grade A,B,C.Grade yang paling baik adalah Grade A karena biji Grade A  adalah biji murni, daya tumbuh mencapai 99%.  untuk mendapatkan 1 kg  biji Grade A dibutuhkan 20 kg buah jabon, dengan kualifikasi  menghasilkan 13 kg jantung buah (dibuang), 6 kg Grade A
cara memisahkan biji dari buah.2 cara pemisahan biji dari buah:
1. Pemisahan basah
- Rendam buah jabon masak, selama 12 jam dalam baskom atau hingga daging buah lunak.
- Remas buah hingga hancur, biji jabon yang baik akan berkumpul di dasar baskom
- Buang biji yang terapung (biji kosong).
- Biji yang didasar baskom di saring dengan saringan yang kerapatan lubangnya 0.5 sampai 1 mm.
- Kemudian kering anginkan biji, setelah kering simpan dalam plastik kedap udara.
2. Pemisahan kering
- Cacah buah jabon menjadi potongan kecil agar mudah dikeringkan dan dihancurkan.
- Jemur selama 1 sampai 2 hari.
- Setelah kering dipukul hingga hancur.
- Kemudian ayak (saring) dengan saringan yang kerapatan lubangnya 0.5 sampai 1 mm.
Teknologi Bahan Kayu
Di 
Di  dalam teknologi bahan kayu ini terlebih dahulu akan dibahas masalah  struktur kayu, ini penting diketahui adalah untuk menentukan bagiankayu  yang mana yang baik untuk pembuatan karya dan bagian-bagian kayu yang  mana saja yang tidak baik dalam pengerjaan karya ukir maupun karya  kriya.
Stuktur Kayu
Kayu sebagian besar  terdiri dari sel-sel pembuluh yang sumbu panjangnya sejajar dengan sumbu  panjang batang. Sel-sel ini tersusun atas selulosadan diikat menjadi  satu oleh bahan penyemen yang disebut lignin. Arah sumbu panjang ini  diacu sebagai arah serat kayu dan penting untuk dikenal, karena sifat  kayu yang sejajar serat sangat berbeda dengan yang tegak lurus terhadap  serat.
Penampang pohon yang dipotong melintang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kulit Luar (outer bark )
Bagian ini kering dan bersifat sebagai pelindung.
b. Kulit Dalam ( bast )
Bagian ini lunak dan basah, untuk mengangkut bahan makanan dari daun ke bagiandari tumbuhan.
c. Kambium
Berada di dalam kulit dalam. Bagian ini yang membuat sel-sel kulit dan sel-sel kayu.
d. Kayu Gobal ( sapwood )
Biasanya berwarna keputih-putihan. Bagian ini mengangkut air dan zat makanan dari tanah ke daun.
e. Kayu Teras ( heartwood )
Bagian  ini warnanya lebih gelap dari kayu gubal. Kayu teras sebelumnya adalah  kayu gubal. Perubahannya menjadi kayuteras terjadi secara  perlahan-lahan. Dibandingkan kayu gubal, kayu teras umunya lebih tahan  terhadap serangan serangga, bubuk kayu, jamur, dan sebagainya. Dibading  kayu gubal, kayu terasinilah yang diambil dan dimanfaatkan sebagai  ‘kayu’ untuk keperluan bangunan, mebelair, dan lain sebagainya.
f. Hati ( pith )
Bagian lingkaran kecil yang berada paling tengah dari batang kayu.
g. Jari-jari Teras ( rays )
Bagian ini yang menghubungkan berbagaian-bagian dari pohon untuk menyimpan dan peralihan bahan makanan
Kepadatan Kayu
Kepadatan  kayu terkait erat dengan berat jenis kayu dan kekuatan kayu. Semakin  ringan kayu semakinkurang kepadatannya, semakin kurang pula kekuatannya.  Begitu juga sebaliknya.
a. Berat Jenis
Adalah perbandingan berat dan volume kayu dalam keadaan kering udara dengan kadar air sekitar 15%.
b. Kekuatan Kayu
Pada  umumnya dapat dikatakan, kayu yang berat sekali, juga disebut kuat  sekali. Kekuatan, kekerasan dan sifat teknis lain pada kayu berbanding  lurus dengan berat jenisnya. Walaupun demikian ada factor lain yang  mempengaruhi kekuatan kayu, yaitu susunan dari kayu tersebut.
Sifat dan Jenis Kayu
Menurut jenisnya kayu di bagi menjadi dua yaitu:
a. Kayu Berdaun Jarum ( Konifer )
Yang  termasuk dalam kategori kayu berdaun jarum seperti Kayu Agatis ( damar,  damar pilau ), kayu melur (kayu putri, kayu cina, kayu embun, jamuju ),  Tusam ( hujam, pinus, markus, pine, sumatera pine )
b. Kayu Berdaun Lebar
Yang termasuk kayu yang berdaun lebar antara lain: Kayu balsa, kayu jatu, kayu cendana, bungur, dan sebagainya.
Sifat-sifat Kayu
Menurut sifatnya kayu dibagi menjadi empat :
a. Kelas Kayu Istimewa
b. Kelas Kayu Awet
c. Kelas Kayu Cukup Awet
d. Kelas Kayu Agak Awet dan Tidak Awet
Kelas Kayu Istimewa :
Yang termasuk kayu jenis kelas awet antara lain :
1. Kayu Balsa
2. Kayu Jati
3. Kayu Ebony
4. kayu Cendana
5. Kayu Salimuli, dsb.
Kelas Kayu Awet :
Yang termasuk jenis kayu kelas awet antara lain :
1. Kayu Rengas
2. Kayu Cempaka
3. Kayu Gofasa
4. Kayu Sono Kembang
5. Kayu Ulin
6. Kayu Bungur, dsb
Kelas Kayu Cukup Awet
Yang termasuk jenis kayu kelas cukup awet antara lain :
1. Kayu Mahoni
2. Kayu Sindur
3. Kayu Sungkai
4. Kayu Meranti Merah, dsb
Kelas Kayu Agak Awet dan Tidak Awet :
Yang termasuk jenis kayu kelas agak awet dan tidak awet antara lain :
1. Kayu Jelutung
2. Kayu Medang
3. Kayu Surian
4. Kayu Durian, dsb
Jenis-jenis Kayu yang Baik Untuk Pekerjaan Mengukir.
Jenis  kayu yang baik untuk pekerjaan mengukir adalah jenis kayu yang memiliki  serat yang halus dan padat, seratnya lurus, tidak banyak mata kayunya,  dan kembang susutnya sedikit. Berikut adalah jenis kayu yang biasa di  gunakan untuk Pekerjaan mengukir atau mebel.
a. Kayu  Jati : Kayu jati ini banyak di gunakan untuk perabot rumah tangga  danpekerjaan mengukir, karena sifatnya yang renyah ( mudah dikerjakan )  seratnya padat dan tidak mudah di serang hama kayu. Kayu jati apabila  sudah tua berwarna coklat muda, jika telah lama terkena sinar matahari  dan udara warnanya menjadi sawo matang.
b. Kayu Mahoni :  Jenis kayu ini juga memiliki serat yang padat dan jarang mata  kayunya,kayu mahoni juga bagus untuk pekerjaan perabot rumah tangga dan  kerajinan ukir. Sifat kayu ini sedang dalam pengerjaanya, kembang  susutnya sedang, tekstur dan daya retaknya sedang.
c.  Kayu Sono keling : Kayu sono keling juga bagus untuk kerajinan ukir,  serat kayunya padat. Sifatnya kayunya agak keras dan cukup liat. Warna  kayu coklat kehitam-hitaman.
d. Kayu Ebony : Sebenarnya  kayu ini juga bagus untuk pekerjaan mengukir, namun karena sifat  kayunya yang mudah retak dan kembang susutnya yang cukup tinggi maka  perlu penanganan yang lebih ekstra. Kayu ini berwarna hitam kelabu  diselang-seling warna lebih muda.
e. Kayu Balsa : Warna  kayu putih keabu-abuan, pengerjaannya mudah karena tidak terlalu keras,  serat kayulurus bergelombang atau berpadu dengan tekstur yang sangat  halus, maka kayu ini cocok untuk seni ukir.
f. Kayu  Rengas : Istilah lain kayu ingas, jingah, umpah. Kayu ini berwarna  coklat merah darah kekuning-kuningan dengan garis-garis gelap atau  kuning. Sifat kayu ini sedang sampai keras sehingga agak sulit dalam  pengerjaannya, kembang susutnya kecil tapi kelemahan kayu ini daya  retaknya terlalu tinggi, serat lurus terpadu sementara teksturnya agak  kasar.
g. Kayu Jelutung : Kayu ini berwarna putih atau  kekuning-kuningan, mudah dikerjakan, kembang susutnya kecil, seratnya  lurus dan teksturnya agak halus dan merata.
h. Kayu  Surian : Warna kayu merah daging mudah dikerjakan kelemahan kayu ini  adalah daya retak dan kembang susutnya besar, seratnya lurus,  bergelombang dengan tekstur agak halus
i. Kayu Sono  Kembang : Warna kayu ini kuning / coklat tua, mudah dikerjakandaya  kembang susutnya kecil dan daya retaknya kecil teksturnya halus sampai  dengan agak kasar dan seratnya lurus, berpadu, atau bergelombang.
sumber: http://www.blogster.com/artbloggue/teknologi-bahan-kayu
Jenis Kayu untuk Furniture
Semahal  apapun harganya, furnitur kayu masih tetap menjadi primadona. Material  alami ini dapat memberikan kesan natural. Terlebih jika desainnya  menarik, tentu furnitur semakin menarik.
Memang banyak orang yang  begitu menggemari furnitur kayu. Namun, tak banyak yang tahu jenis-jenis  kayu yang digunakan sebagai material utamanya.
1. Kayu Solid
Kayu  utuh yang tidak dibentuk dari sambungan atau gabungan, itulah yang  disebut dengan kayu solid. Ada juga sebagian orang yang menyebutnya  dengan kayu Jepara. Harga kayu solid cenderung mahal. Yang termasuk kayu  solid antara lain, kayu jati, sungkai, nyatoh, dan jati belanda.
2. Kayu Lapis (plywood)
Kita  juga mengenal kayu lapis dengan sebutan tripleks atau multipleks.  Sesuai dengan namanya, kayu lapis terbentuk dari beberapa lapis lembaran  kayu. Lembaran-lembaran tersebut direkatkan dengan tekanan tinggi dan  menggunakan perekat khusus. Kayu lapis yang terdiri dari tiga lembar  kayu disebut tripleks. Sedangkan yang terdiri dari lebih dari tiga  lembar kayu, disebut multipleks.
Ketebalan kayu lapis bervariasi,  mulai dari 3mm, 4mm, 9mm, dan 18mm. Sedangkan ukuran penampangnya adalah  120cmx240cm. Kayu lapis bisa digunakan sebagai material untuk kitchen  set, tempat tidur, lemari, atau meja.
3. Kayu partikel (particle board)
Jenis  kayu olahan yang satu ini terbuat dari serbuk kayu kasar yang dicampur  dengan bahan kimia khusus. Campuran tersebut kemudian disatukan dengan  lem dan dikeringkan dengan suhu tinggi.
Kayu partikel banyak  digunakan sebagai material untuk berbagai furnitur. Namun, kayu partikel  tergolong jenis kayu yang tidak tahan lama. Dalam kurun waktu tertentu,  kayu partikel bisa berubah bentuk, terutama jika terkena air dan  menahan beban terlalu berat.
4. MDF (Medium Density Fiberboard)
MDF  adalah kayu yang terbuat dari campuran bubur kayu dengan bahan kimia  tertentu. Cara pembuatannya mirip dengan kayu partikel. Kayu MDF  merupakan material kayu olahan yang tidak tahan terhadap air dan  kelembapan. Untuk daerah-daerah yang memiliki kelembapan tinggi,  sebaiknya tidak menggunakan kayu MDF.
Kayu MDF memiliki berbagai  jenis finishing yang bisa Anda pilih. Anda bisa melapisinya dengan  irisan kayu tipis (veneer), atau pelapis kertas. Berbagai jenis  finishing untuk kayu MDF juga tersedia dalam berbagai warna dan tekstur.  Tersedia motif tekstur kayu alami, atau tekstur lainnya sesuai selera.
5. Blockboard
Jenis  kayu olahan lainnya adalah blockboard. Balok-balok kayu berukuran  4cm-5cm dipadatkan menggunakan mesin. Setelah itu diberi pelapis,  sehingga hasil akhirnya berupa lembaran seperti papan kayu. Blockboard  memiliki dua pilihan ketebalan, 15mm dan 18mm. Harganya cenderung lebih  murah dibandingkan kayu solid.
Metoda Pengenalan Jenis Kayu
Untuk mengenal/menentukan suatu jenis kayu, tidak selalu dilakukan  dengan cara memeriksa kayu dalam bentuk log (kayu bundar), tetapi dapat  dilakukan dengan memeriksa sepotong kecil kayu. Penentuan jenis kayu  dalam bentuk log, pada umumnya dengan cara memperhatikan sifat-sifat  kayu yang mudah dilihat seperti penampakan kulit, warna kayu teras, arah  serat, ada tidaknya getah dan sebagainya.
Penentuan beberapa jenis kayu dalam bentuk olahan (kayu gergajian,  moulding, dan sebagainya) masih mudah dilakukan dengan hanya  memperhatikan sifat-sifat kasar yang mudah dilihat. Sebagai contoh, kayu  jati (Tectona grandis) memiliki gambar lingkaran tumbuh yang jelas).  Namun apabila kayu tersebut diamati dalam bentuk barang jadi dimana  sifat-sifat fisik asli tidak dapat dikenali lagi karena sudah dilapisi  dengan cat, maka satu-satunya cara yang dapat dipergunakan untuk  menentukan jenisnya adalah dengan cara memeriksa sifat  anatomi/strukturnya. Demikian juga untuk kebanyakan kayu di Indonesia,  dimana antar jenis kayu sukar untuk dibedakan, cara yang lebih lazim  dipakai dalam penentuan je-nis kayu adalah dengan memeriksa sifat  anatominya (sifat struktur).
Pada dasarnya terdapat 2 (dua) sifat utama kayu yang dapat dipergunakan  untuk mengenal kayu, yaitu sifat fisik (disebut juga sifat kasar atau  sifat makroskopis) dan sifat struktur (disebut juga sifat mikroskopis).  Secara obyektif, sifat struktur atau mikroskopis lebih dapat diandalkan  dari pada sifat fisik atau makroskopis dalam mengenal atau menentukan  suatu jenis kayu. Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih dapat  dipercaya, akan lebih baik bila kedua sifat ini dapat dipergunakan  secara bersama-sama, karena sifat fisik akan mendukung sifat struktur  dalam menentukan jenis.
Sifat fisik/kasar atau makroskopis adalah sifat yang dapat diketahui  secara jelas melalui panca indera, baik dengan penglihatan, pen-ciuman,  perabaan dan sebagainya tanpa menggunakan alat bantu. Sifat-sifat kayu  yang termasuk dalam sifat kasar antara lain adalah :
1.warna, umumnya yang digunakan adalah warna kayu teras,
2.tekstur, yaitu penampilan sifat struktur pada bidang lintang,
3.arah serat, yaitu arah umum dari sel-sel pembentuk kayu,
4.gambar, baik yang terlihat pada bidang radial maupun tangensial
5.berat, umumnya dengan menggunakan berat jenis
6.kesan raba, yaitu kesan yang diperoleh saat meraba kayu,
7.lingkaran tumbuh,
8.bau, dan sebagainya.
Sifat struktur/mikroskopis adalah sifat yang dapat kita ketahui dengan  mempergunakan alat bantu, yaitu kaca pembesar (loupe) dengan pembesaran  10 kali. Sifat struktur yang diamati adalah :
1.Pori (vessel) adalah sel yang berbentuk pembuluh dengan arah  longitudinal. Dengan mempergunakan loupe, pada bidang lintang, pori  terlihat sebagai lubang-lubang beraturan maupun tidak, ukuran kecil  maupun besar. Pori dapat dibedakan berdasarkan penyebaran, susunan, isi,  ukuran, jumlah dan bidang perforasi).
2.Parenkim (Parenchyma) adalah sel yang berdinding tipis dengan bentuk  batu bata dengan arah longitudinal. Dengan mempergunakan loupe, pada  bidang lintang, parenkim (jaringan parenkim) terlihat mempunyai warna  yang lebih cerah dibanding dengan warna sel sekelilingnya. Parenkim  dapat dibedakan berdasarkan atas hubungannya dengan pori, yaitu parenkim  paratrakeal (berhubungan dengan pori) dan apotrakeral (tidak  berhubungan dengan pori).
3.Jari-jari (Rays) adalah parenkim dengan arah horizontal. Dengan  mempergunakan loupe, pada bidang lintang, jari-jari terlihat seperti  garis-garis yang sejajar dengan warna yang lebih cerah dibanding warna  sekelilingnya. Jari-jari dapat dibedakan berdasarkan ukuran lebarnya dan  keseragaman ukurannya.
4.Saluran interseluler adalah saluran yang berada di antara sel-sel kayu  yang berfungsi sebagai saluran khusus. Saluran interseluler ini tidak  selalu ada pada setiap jenis kayu, tetapi hanya terdapat pada  jenis-jenis tertentu, misalnya beberapa jenis kayu dalam famili  Dipterocarpaceae, antara lain meranti (Shorea spp), kapur (Dryobalanops  spp), keruing (Dipterocarpus spp), mersawa (Anisoptera spp), dan  sebagainya. Berdasarkan arahnya, saluran interseluler dibedakan atas  saluran interseluler aksial (arah longitudinal) dan saluran interseluler  radial (arah sejajar jari-jari). Pada bidang lintang, dengan  mempergunakan loupe, pada umumnya saluran interseluler aksial terlihat  sebagai lubang-lubang yang terletak diantara sel-sel kayu dengan ukuran  yang jauh lebih kecil.
5.Saluran getah adalah saluran yang berada dalam batang kayu, dan  bentuknya seperti lensa. Saluran getah ini tidak selalu dijumpai pada  setiap jenis kayu, tapi hanya terdapat pada kayu-kayu tertentu, misalnya  jelutung (Dyera spp.)
6.Tanda kerinyut adalah penampilan ujung jari-jari yang  bertingkat-tingkat dan biasanya terlihat pada bidang tangensial. Tanda  kerinyut juga tidak selalu dijumpai pada setiap jenis kayu, tapi hanya  pada jenis-jenis tertentu seperti kempas (Koompasia malaccensis) dan  sonokembang (Pterocarpus indicus).
7.Gelam tersisip atau kulit tersisip adalah kulit yang berada di antara  kayu, yang terbentuk sebagai akibat kesalahan kambium dalam membentuk  kulit. Gelam tersisip juga tidak selalu ada pada setiap jenis kayu.  Jenis-jenis kayu yang sering memiliki gelam tersisip adalah karas  (Aquilaria spp), jati (Tectona grandis) dan api-api (Avicennia spp).
Terdapat perbedaan yang mendasar antara sifat struktur kayu daun lebar  dan sifat struktur kayu daun jarum. Kayu-kayu daun jarum tidak mempunyai  pori-pori kayu seperti halnya kayu-kayu daun lebar.
Untuk menentukan jenis sepotong kayu, kegiatan pertama yang harus  dilakukan adalah memeriksa kayu tersebut dengan memeriksa sifat  kasarnya. Apabila dengan cara tersebut belum dapat ditetapkan jenis  kayunya, maka terhadap kayu tersebut dilakukan pemeriksaan sifat  strukturnya dengan mempergunakan loupe.
Untuk memudahkan dalam menentukan suatu jenis kayu, kita dapat  mempergunakan kunci pengenalan jenis kayu. Kunci pengenalan jenis kayu  pada dasarnya merupakan suatu kumpulan keterangan tentang sifat-sifat  kayu yang telah dikenal, baik sifat struktur maupun sifat kasarnya.  Sifat-sifat tersebut kemudian didokumentasikan dalam bentuk kartu  (sistim kartu) atau dalam bentuk percabangan dua (sistem dikotom).
Pada sistem kartu, dibuat kartu dengan ukuran tertentu (misalnya ukuran  kartu pos). Disekeliling kartu tersebut dicantunkan keterangan  sifat-sifat kayu, dan pada bagian tengahnya tertera nama jenis kayu.  Sebagai contoh, kayu yang akan ditentukan jenisnya, diperiksa  sifat-sifatnya. Berdasarkan sifat-sifati tersebut, sifat kayu yang  tertulis pada kartu ditusuk dengan sebatang kawat dan digoyang sampai  ada kartu yang jatuh. Apabila kartu yang jatuh lebih dari satu kartu,  dengan cara yang sama kartu-kartu itu kemudian ditusuk pada sifat lain  sesuai dengan hasil pemeriksaan sampai akhirnya tersisa satu kartu.  Sebagai hasilnya, nama jenis yang tertera pada kartu terakhir tersebut  merupakan nama jenis kayu yang diidentifikasi.
Dikotom berarti percabangan, pembagian atau pengelompokan dua-dua atas  dasar persamaan sifat-sifat kayu yang diamati. Kayu yang akan ditentukan  jenisnya diperiksa sifat-sifatnya, dan kemudian dengan mempergunakan  kunci dikotom, dilakukan penelusuran sesuai dengan sifat yang diamati  sampai diperolehnya nama jenis kayu yang dimaksud.
Kunci cara pengenalan jenis kayu di atas, baik sistem kartu maupun  dengan sistem dikotom, keduanya mempunyai kelemahan. Kesulitan tersebut  adalah apabila kayu yang akan ditentukan jenisnya tidak termasuk ke  dalam koleksi. Walaupun sistem kartu ataupun sistem dikotom digunakan  untuk menetapkan jenis kayu, keduanya tidak akan dapat membantu  mendapatkan nama jenis kayu yang dimaksud. Dengan demikian, semakin  banyak koleksi kayu yang dimiliki disertai dengan pengumpulan  mengumpulkan sifat-sifatnya ke dalam sistem kartu atau sistem dikotom,  akan semakin mudah dalam menentukan suatu jenis kayu.
Penutup
Kegiatan untuk menentukan suatu jenis kayu, secara teknis menjadi sangat  penting dalam rangka menentukan rencana penggunaannya, serta untuk  kepentingan transaksi jual-beli atau perdagangan kayu.
Secara teoritis, metoda pengenalan/penentuan/identifikasi jenis kayu  mudah dipelajari sebagai suatu pengetahuan. Namun demikian, keterampilan  teknis pengenalan/penentuan/identifikasi jenis kayu hanya akan  diperoleh melalui proses latihan yang rutin, berulang-ulang dan terus  menerus.
Kelengkapan koleksi kayu akan sangat membantu proses pening-katan kemampuan dan ketrampilan dalam pengenalan jenis kayu.
Tentang Kami 
Kami adalah wirausahawan dalam bidang bibit  / benih tanaman-tanaman kehutanan dan buah-buahan serta menyediakan  penjualan/pemesanan bibit dalam partai besar atau kecil serta kerjasama  penanaman dengan cara bagi hasil.
Pemesanan dan info lebih lanjut tentang Bibit Jabon 
Hubungi: 
Fernando
Hp. 0899-2156728
0821-76881769
0821-76881769
 Profil kami sebagai berikut :
untuk melihat profil lengkap usaha pertanian kami silahkan klik tulisan dibawah ini:
Profil lengkap usaha
Kwalitas Bibit Terbaik dengan Harga Bersaing, siap antar ketempat.
 









 
 






 
 
1 comments: